Ketika kita sedang berselancar di dunia maya menggunakan mesin pencarian seperti Google. Mata kita seringkali akan tertuju pada beberapa web yang menempati peringkat teratas dari hasil pencarian, namun tahukah kamu? tidak semua web bisa mendapatkan peringkat teratas di hasil pencarian Google, hal ini dikarenakan Google ingin menyajikan hasil pencarian yang paling relevan untuk setiap penggunanya.
Lantas bagaimana cara agar web kita bisa mendapatkan peringkat teratas di Google? jawabannya adalah dengan menerapkan SEO (Search Engine Optimization). Lalu SEO itu apa sih? dan apa indikator web yang ramah SEO (SEO friendly)?
Pengertian SEO (Search Engine Optimization)
SEO adalah singkatan dari Search Engine Optimization atau mungkin secara mudahnya merupakan sebuah teknik optimisasi yang bisa dilakukan agar web kita bisa muncul di peringkat teratas Google.
Dengan menerapkan SEO pada website maka secara tidak langsung kita telah melakukan sebuah investasi jangka panjang, hal ini dikarenakan website yang menerapkan SEO akan mendatangkan lebih banyak pengunjung dibandingkan dengan website yang tidak menerapkannya, selain itu SEO juga membantu kita untuk memastikan bahwa pengunjung website kita merupakan orang-orang yang kita target.
8+ Indikator Web yang ramah SEO (SEO Friendly)
Website yang SEO friendly adalah website yang memenuhi prinsip-prinsip SEO. Setelah mengetahui definisi SEO dan website yang SEO friendly, tentunya kita jadi bertanya-tanya “web sepeti apa yang SEO friendly?” berikut merupakan indikator web yang SEO friendly:
1. Struktur URL yang Sederhana
URL merupakan sebuah link yang akan mengantarkan pengunjung ke suatu halaman dari sebuah website. Untuk memastikan website anda SEO Friendly, gunakanlah struktur URL yang sederhana sebagaimana berikut:
“https://tanyaweb.com/jasa-pembuatan-website-nganjuk/”
2. Keamanan Website yang Terjamin
Semenjak tahun 2014, Google sangat memperhatikan keamanan dari sebuah website untuk ditampilkan dalam halaman pertama mereka. Sebuah website dapat dikatakan memiliki keamanan yang terjamin apabila menggunakan SSL/TLS. Tanda dari website yang telah menggunakan SSL/TLS adalah adanya ikon gembok disamping URLnya, sebagaimana pada gambar berikut:
3. Konten yang Relevan
Sebuah website akan lebih mungkin untuk masuk ke peringkat teratas dari hasil pencarian apabila memilki konten yang relevan terhadap pengunjungnya. Misalnya, kamu membuat sebuah website yang membahas soal olahraga, tentunya konten yang ditulis juga harus berhubungan dengan olahraga.
Jangan sampai kamu menulis konten yang tidak berkaitan satu sama lain! karena justru akan membuat Google menjadi bingung dalam memahami website kamu.
4. Memperhatikan Search Intent Pengunjung
Search Intent atau maksud serta tujuan pengguna ketika melakukan pencarian di Google. Search intent sendiri sangat berkaitan erat dengan pemilihan keyword (kata kunci), hal ini dikarenakan keyword yang digunakan seringkali menggambarkan search intent dari pengguna. Terdapat setidaknya 4 jenis keyword berdasarkan search intentnya:
- Informational Keyword
Informational keyword adalah keyword yang umumnya digunakan untuk mencari informasi yang sifatnya masih umum, seperti penggunaan keyword “kenapa harus punya website”, “cara membuat website” atau bahkan “cara membuat aplikasi android”
- Navigational Keyword
Navigational keyword adalah keyword yang mengarah ke sebuah website atau halaman dari sebuah website. Misalnya penggunaan keyword “tanya web blog” atau “tanya web domain”
- Commercial Keyword
Commercial keyword adalah keyword yang digunakan untuk membandingkan sebuah produk atau merek tertentu, dalam hal ini yang dapat dijadikan contoh adalah penggunaan keyword “tanya web cloud hosting” dan “tanya web wordpress hosting”.
- Transactional Keyword
Transactional keyword adalah keyword yang seringkali digunakan untuk mencari sebuah informasi mengenai pembelian dari sebuah produk atau jasa. Misalnya ketika anda sedang mencari jasa pembuatan aplikasi, tentunya anda akan memasukkan keyword seperti;
“jasa pembuatan aplikasi nganjuk”, “jasa pembuatan aplikasi jombang”, “jasa pembuatan aplikasi mojokerto” atau bahkan “jasa pembuatan aplikasi kediri”.
5. Struktur Konten yang Rapi
Sebuah konten dapat dikatakan rapi apabila memiliki penggunaan heading (judul) yang tepat, heading sendiri menunjukkan sebuah hierarki dari sebuah konten. Heading 1 seringkali disebut sebagai judul dari sebuah konten, sementara heading 2, heading 3, heading 4 dan seterusnya juga seringkali disebut sebagai sub-judul.
Fungsi dari heading ini hampir sama dengan penggunaan bab dan sub-bab dalam penulisan sebuah buku. Dengan menggunakan heading Google akan jauh lebih mudah untuk memahami kontenmu, sehingga Google bisa menampilkan kontenmu pada audiens yang tepat pula.
6. Menggunakan Meta Tags
Meta tags adalah sejenis HTML tag yang akan membantu Google dalam memahami konten dan website anda, sehingga Google dapat menampilkannya kepada audiens yang tepat. Meta tags dibagi menjadi dua yaitu; title tag dan meta description.
Title tag adalah judul dari sebuah halaman yang muncul di hasil pencarian Google, sementara itu meta description adalah deskripsi yang muncul dibawah title tag, deskripsi ini menggambarkan isi dari konten secara sekilas.

7. Memiliki Backlink yang Banyak dan Berkualitas
Backlink adalah refrensi atau sitasi dalam dunia SEO, secara mudahnya semakin banyak website atau blog yang meberikan backlink kepadamu maka akan semakin kuat SEO websitemu. Namun pastikan website atau blog yang memberikan backlink memiliki kualitas yang bagus juga.
Untuk mengetahui skor kualitas dari sebuah website atau blog, kamu dapat melihat domain authority dan page authority nya. Domain authority adalah sebuah skor yang digunakan untuk memprediksi kemungkinan sebuah website untuk mendapatkan ranking pada hasil pencarian Google.
Sementara itu, page views adalah skor yang digunakan untuk memprediksi kemungkinan sebuah halaman untuk mendapatkan ranking pada hasil pencarian Google. Semakin tinggi nilai domain authority dan page authority maka semakin berkualitas website atau blog tersebut.
8. Loading Website yang Cepat
Pengunjung websitemu akan langsung keluar apabila loading websitemu lambat, semakin cepat loading dari website kamu maka akan menurunkan jumlah bounce rate dan meningkatkan jumlah page views. Untuk mengetahui bounce rate dan page views secara lebih mendalam, berikut merupakan penjelasannya:
- Bounce rate
Bounce rate adalah persentase pengunjung yang meninggalkan website tanpa melakukan apapun, tentunya hal ini mengindikasikan bahwa pengunjung sama sekali tidak tertarik dengan websitemu. walaupun demikian pengukuran atas bounce rate itu sendiri juga bergantung pada struktur dari sebuah website.
Misalnya websitemu adalah sebuah blog yang hanya memiliki satu halaman saja, tentunya bounce ratenya akan cenderung lebih tinggi dan hal ini tentunya normal. Namun apabila websitemu memiliki beberapa halaman, maka tentunya bounce rate yang tinggi perlu diwaspadai. Untuk mengukur bounce rate secara spesifik kamu bisa menggunakan Google Analytics.
- Page views
Page views adalah berapa kali jumlah dari sebuah halaman dikunjungi, mekanisme pengukuran dari page views sendiri dimulai ketika sebuah halaman selesai dimuat, namun apabila konsumen melakukan refresh halaman, maka aksi ini akan memunculkan perhitungan ganda atas page view.
Misalnya halaman dari sebuah website baru saja selesai termuat namun karena satu atau lain hal kamu melakukan refresh pada halaman tersebut, maka page viewsnya akan terhitung double. Page views juga bisa diukur menggunakan Google Analytics.
9. Faktor Domain yang digunakan
Domain adalah alamat dari sebuah website, contoh dari domain adalah “www.tanyaweb.com”. Terdapat berbagai macam jenis domain, mulai dari .net, .io, .me, .org atau bahkan .com, dari berbagai jenis domain tersebut .com merupakan yang paling dianggap mentereng dibandingkan yang lainnya.
Persepsi ini muncul dikarenakan beberapa perusahaan ternama seperti facebook, microsoft dan apple menggunakan domain .com . Walaupun demikian, Google sendiri menyatakan bahwa jenis domain tidak akan berpengaruh terhadap rangking SEO.
Tetapi, untuk memastikan domainmu dianggap kredibel oleh pengunjung, pastikan kamu memperhatikan beberapa aspek di bawah ini:
- Pastikan Nama Domainmu Mudah diingat
Pastikan nama domainmu mudah untuk diingat, diketik dan dikatakan, yang menjadi tolak ukur adalah pastikan nama domainmu tidak melebihi 15 karakter. Contoh; daripada menggunakan domain “contohtugaskuliah.com” lebih baik menggunakan “contohtugas.com”
- Gunakan Keyword yang General atau Umum
Penting untuk diperhatikan bahwa jangan sampai menggunakan keyword yang spesifik sebagai nama website, tentunya hal ini berkaitan dengan persepsi pengunjung bahwa website yang menggunakan keyword spesifik cenderung kurang kredibel.
Contoh; daripada menggunakan domain “contohpenulisanmakalahterbaik.com” lebih baik menggunakan “contohmakalah.com”
- Hindari Menggunakan Tanda Hubung
Sebisa mungkin hindarilah penggunaan tanda hubung dalam penamaan domain. Contohnya hindari menggunakan domain “contoh-tugas.com”, lebih baik gunakan “contohtugas.com”
Manfaat Website yang SEO Friendly
Setelah memahami indkator dari SEO mngkin kamu akan bertanya-tanya “memangnya apa sih manfaatnya kalau websiteku SEO friendly?”, jawabannya adalah karena website yang SEO friendly akan mendatangkan lebih banyak pengunjung dan memperkuat branding dari suatu perusahaan, selain itu SEO juga merupakan strategi jangka panjang terbaik untuk membangun presensi di dunia maya.
Bagaimana? apakah kamu tertarik untuk memiliki website yang SEO friendly? tapi bingung harus mulai dari mana. Jangan khawatir, Tanya Web hadir untuk menjawab kekhawatiranmu! segera hubungi CS kami untuk konsultasi.