SEO adalah sebuah kata yang tentunya sudah tidak asing lagi bagi para digital marketer, fungsi dari SEO adalah sebagai sebuah panduan untuk mendapatkan ranking di sebuah search engine. Setelah sebelumnya kita membahas definisi dan indikator dari SEO, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang cara optimasi SEO.
Secara garis besar terdapat tiga jenis optimasi dalam SEO, yaitu; on page optimization, off page optimization & technical optimization. Ketiga jenis optimasi ini harus saling berjalan beriringan apabila kita ingin website atau blog kita mendapatkan ranking di search engine Google.
Berikut merupakan cara optimasi SEO website dan SEO blog untuk meningkatkan traffic (kunjungan):
SEO On Page Optimization (optimasi SEO on page)
On page optimization adalah jenis optimasi SEO yang berfokus pada kualitas dari sebuah website atau blog. Jenis optimasi ini bertujuan untuk membantu Google agar lebih mudah memahami content dari sebuah website atau blog.
Output yang diharapkan dari jenis optimasi SEO ini adalah website atau blogmu mendapatkan ranking pada SERP (Search Engine Results Page) atau halaman pencarian mesin pencari. Berikut ini merupakan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam on page optimization:
1. Membuat Konten yang E-E-A-T-able
Pada tahun 2023 ini Google secara resmi menambahkan mengupdate konsep EAT menjadi EEAT yang terdiri dari (experience, expertise, authoritiveness & trustworthiness), formula ini merupakan cara Google untuk menilai kualitas dari suatu konten.
- Experience
Seiring dengan perkembangan teknologi AI, kini Google menambahkan experience sebagai salah satu indikator penilaian kualitas konten. Indikator ini berusaha untuk memastikan bahwa suatu konten dibuat oleh seseorang yang memang berpengalaman dan konten tersebut fresh from first hand atau dari tangan pertama.
- Expertise
Expertise adalah seberapa mendalamnya pengetahuan dan kemampuan dalam suatu bidang tertentu. Sebuah website dapat dikatakan sebagai expertise apabila kontennya ditulis oleh orang yang memiliki keahlian dibidangnya.
Misalnya apabila website atau blogmu membahas topik-topik terkait resep masakan, maka orang yang menulisnya haruslah orang yang memang memiliki keahlian dalam resep masakan.
- Authoritativeness
Authoritativeness adalah tentang sebuah reputasi, khususnya reputasi pihak terkait dikancah industri yang mereka jalankan. Untuk membangun authoritiveness, pastikan dalam proses pembuatan konten kamu mengutip sumber yang kredibel.
- Trustworthiness
Trustworthiness adalah tentang legitimasi, transparansi dan akurasi dari sebuah website atau blog terhadap kontennya. Sebuah informasi yang terlegitimasi dan akurat hanya bisa dihasilkan oleh mereka yang memang memiliki kepakaran dibidangnya.
Oleh karena itu terkadang penting bagi Google untuk mengetahui biografi singkat dari seorang penulis, untuk mengetahui latar belakang keahliannya secara singkat.
2. Menggunakan Meta tag: title & Description
Sebenarnya meta tag:title & description bukannlah salah satu faktor yang mempengaruhi ranking dalam SEO. Namun terkadang Google juga menggunakannya ketika melakukan penelusuran, selain itu menggunakan meta tag:title & description juga dapat mendatangkan lebih banyak pengunjung ke website.
Berikut merupakan beberapa tips SEO dalam menggunakan meta tag:title & description;
- Pastikan tidak melebihi 160 karakter, jika melebihi maka kalimatnya akan terpotong sehingga poin yang ingin kamu utarakan menjadi miss.
- Sertakan keunggunlan produkmu,untuk membantu target audiens paham mengenai produkmu, sertakan juga satu atau dua kata yang menggambarkan keunggulan produkmu.
- Sesuaikan dengan tujuan penelusuran (search intent), sebelum membuat konten, pahami terlebih dahulu search intent dari sebuah keyword.
- Sertakan juga keyword yang relevan, terkadang Google memberi tanda khusus pada bagian ini.
3. Memakai Struktur URL yang Simple
URL merupakan alamat dari sebuah website, URL yang baik adalah yang memiliki format yang simple dan jelas, seperti misalnya:
Pastikan URL website atau blogmu tidak melibihi dari 100 karakter atau bahkan kalau bisa buatlah antara 50-60 karakter saja.
4. Penggunaan Heading Content yang Rapi
Heading content yang rapi akan membuat konten menjadi lebih terstruktur sehingga memudahkan pembaca dan Google untuk memahami sebuah artikel. Heading 1 seringkali disebut sebagai judul, sementara heading 2, heading 3 dan seterusnya disebut juga sebagai sub-judul. Teruntuk penggunaan dari heading sendiri sangatlah mirip dengan penggunaan bab dan sub bab dalam sebuah buku.
5. Tambahkan Gambar yang Relevan
Kehadiran sebuah gambar akan sangat membantu pembaca untuk menangkap maksud dari sebuah artikel. Selain itu, gambar juga dapat mencegah pembaca menjadi bosan membaca artikel. Perhatikan beberapa aspek ini ketika kamu memutuskan untuk menambahkan gambar;
- Pastikan gambarmu dapat termuat dengan cepat dan mudah, gambar yang gagal termuat dapat merusak estetika artikel.
- Gunakan alt descriptive text, ini akan membantu pembaca untuk mengetahui maksud dari penyertaan gambar ini.
- Pastikan nama file yang diupload berkaitan dengan topik yang dibahas.
6. Menggunakan Internal Link
Internal link adalah link yang mengarahkan pengunjung ke halaman lain namun masih dalam satu website yang sama. Internal link akan sangat membantu pengunjung untuk menelusuri beragam topik pembahasan lain. Baik itu yang masih memiliki keterkaitan dengan konten, maupun yang tidak memiliki keterkaitan sekalipun.
SEO Off Page Optimization (optimasi SEO off page)
Merupakan optimasi SEO yang berfokus pada penguatan dari eksternal website. Jika pada on-page optimization lebih berfokus pada membangun website yang SEO friendly, maka off-page optimization lebih berfokus pada memperluas jangkauan dari website. Sehingga harapannya website bisa mendapatkan organic traffic yang tinggi.
1. Menggunakan Backlink
Backlink merupakan hal yang fundamental ketika kita berbicara soal off page seo optimization. Backlink adalah sebuah link yang mana ketika diklik akan mengarah ke sebuah page yang mana merupakan sumber dari informasi tersebut.
Secara sederhananya backlink bekerja layaknya sebuah sistem online citation yang mana tujuannya adalah memperkuat kredibilitas dari sebuah website. Kendati demikian, dalam melakukan backlink kita harus berfokus pada kualitas daripada kuantitas dari sebuah backlink.
Alasannya karena website yang memiliki kredibilitas dan ranking SEO yang kuat akan sangat mendongkrak kredibiltas serta ranking SEO website kita. Sehingga harapannya website kita bisa muncul pada halaman pertama SERP (Search Engine Result Page) atau halaman pencarian Google.
Berdasarkan sumbernya, backlink dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:
- Natural links adalah backlink yang didapatkan secara alami atau organik. Contohnya: Puyol mendapatkan sebuah backlink dari sebuah website yang menulis tentang IT
- Manual built links adalah backlink yang memang sengaja diciptakan untuk memperkuat backlink yang ada. Contohnya:Subhan dan Puyol sepakat untuk beertukar backlink diantara mereka berdua
2. Mempekuat Content Marketing
Content marketing adalah semua hal yang dipublikasikan oleh sebuah brand di websitenya. Bentuknya sendiri tidak selalu harus berbentuk blog, bisa juga berbentuk infografis, guest post atau bahkan laporan survey.
Dengan mempublikasikan sebuah content, kita dapat menarik orang untuk mengunjungi website kita dan bahkan apabila content kita di citation oleh website-website lain (contohnya kompas) maka kita akan mendapatkan sebuah backlink yang kedepannya akan sangat membantu kita dalam memenangkan persaingan untuk muncul di halaman pertama Google.
3. Berfokus pada Local SEO
Local SEO merupakan strategi optimasi SEO yang berfokus untuk memenangkan kompetisi SEO di tingkat lokal. Local SEO berfokus pada membangun presensi bisnis pada suatu lokasi geografis tertentu. Strategi ini akan sangat berguna para pemain bisnis lokal seperti salon dan rumah makan. Untuk mengimplementasikan strategi ini kamu perlu menambahkan bisnismu ke Google my business.
4. Perluas Jangkauan dengan Social Media
Kendati beberapa praktisi SEO berpendapat bahwa social media bukanlah faktor yang mempengaruhi ranking SEO, bukan berarti kita bisa menyepelekannya. Social media merupakan tempat dimana orang-orang berkumpul, entah hanya sekedar untu mencari hiburan atau bahkan bercengkrama dengan sesama.
Oleh karena banyaknya orang yang menggunakan social media maka platform ini akan sangat berguna untuk mempromosikan konten-konten website kita. Contohnya adalah bagaimana beberapa media pers seperti tirto dan historia.id menyematkan link artikel di story instagram mereka.
SEO Technical Optimization (optimasi SEO teknikal)
Setelah melakukan optimasi SEO secara on-page dan juga off-page kini saatnya memahami bagaimana agar sebuah website tidak hanya bisa dipahai oleh manusia sebagai pengguna dari internet, namun juga bisa dipahami oleh Algoritma Google. Berikut merupakan hal-hal yang perlu kamu perhatikan ketika melakukan optimasi teknikal SEO:
1. Crawling, Indexing, Rendering
Crawling, Indexing, Rendering adalah serangkaian mekanisme yang dilakukan oleh Google untuk melakukan evaluasi apakah sebuah web pages sebelum akhirnya ditampilkan pada SERP (search engine result pages) atau halaman pencarian Google.
- Crawling adalah sebuah tahapan dimana Algoritma Google mengaudit sebuah konten dari webpages dan kemudian memanfaatkan link-link yang terdapat didalamnya untuk menemukan lebih banyak webpages lainnya. Pada tahapan crawling kita bisa menggunakan Robots.txt yang mana berfungsi untuk memberikan instruksi kepada Algoritma Google mengenai mana yang boleh di audit serta dan yang tidak boleh di audit.
- Indexing adalah tahapan dimana web pages yang telah dicrawling sebelumnya masuk ke dalam database Google. Pada tahapan indexing inilah sitemaps akan sangat berguna karena akan mempermudah Google atau bahkan audiens untuk memahami dan mengakses sebuah konten, selain itu pastikan bahwa websitemu mobile friendly.
- Rendering adalah tahapan dimana web pages kita ditampilkan kepada audiens yang relevan melalui SERP (Search Engine Responsive Pages). Rendering hanya bisa terjadi apabila sebuah web pages sudah melewati fase crawling & indexing. Pada proses rendering ini tingkat kompleksitasnya sangatlah bervariasi, hal ini dikarenakan saat ini sebuah website tidak hanya terdiri atas HTML saja, namun juga dengan JavaScript dan CSS. Semakin banya JavaScript dan CSS yang digunakan maka akan semakin kompleks pula proses rendering yang dilakukan.
Tips: Untuk mengetahui mengenai aktivitas crawling yang dilakukan, kamu bisa melihatnya di Google Search Console, namun satu hal yang perlu diingat semakin populer sebuah sebuah web pages maka akan semakin sering Google melakukan crawling, begitu juga sebaliknya web pages yang kurang populer akan cenderung lebih jarang di crawling.
2. HTML, JavaScript, CSS
HTML (HyperText Markup Language) adalah sebuah struktur kode yang esensial bagi sebuah website. HTML sendiri dapat diibaratkan sebagai sebuah pondasi dalam membangun sebuah rumah. Sementara itu JavaScript adalah bahasa pemrograman yang berfungsi untuk membuat suatu website menjadi lebih menarik dan fungsional.
JavaScript sendiri dapat diibaratkan sebagai listrik dan sanitasi dalam membangun sebuah rumah. Terakhir, CSS (Cascading Style Sheet) adalah bahasa pemrograman yang mengatur mengenai font, warna, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan penampila. Oleh karenanya CSS dapat diibaratkan sebagai sebuah interior dari sebuah rumah.
3. Perhatikan Page Loading Speed
Sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya, bahwa semakin banyak elemen JavaScript dan CSS yang digunakan, maka akan semakin komples pula proses renderingnya. Namun yang paling penting disini adalah kecepatan loading merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi ranking SEO.
Selain itu loading speed yang lama dapat menimbulkan tingginya bounce rate, maka pastikan websitemu memiliki loading speed yang bagus.
4. Hindari Duplicate Content
Duplicate content adalah suatu kondisi dimana terdapat sebuah konten memiliki tingkat kesamaan yang tinggi (menduplikasi) dengan konten dari website lain. Duplicate content sendiri memanglah bukan salah satu faktor yang mempengaruhi ranking SEO.
Namun bukan berarti dikemudian hari tidak akan menimbulkan masalah bagi ranking SEO sebuah website. Karena dengan adanya duplicate content bisa menyebabkan terpecahnya backlink yang seharusnya didapatkan dan mengganggu hasil pencarian SERP (search engine result page) di Google.
5. Memasang Canonical Tags
Untuk mencegah terjadinya duplicate content kamu bisa mengunakan canonical tags. Canonical tags adalah sebuah snippet HTML yang ditempatkan dalam sebuah web pages yang berfungsi sebagai penanda. Sehingga Google dapat mengidentifikasi mana yang duplicate content dan mana yang “main version”.
6. Tambahkan Hreflang
Hreflang adalah sebuah atribut HTML yang berfungsi untuk menspesifikan tampilan sebuah web pages agar sesuai dengan bahasa & geografis yang di targetkan, contohnya sebuah perusahaan ekspor-impor yang berpusat di Jakarta, namun memiliki hubungan bisnis dengan negara Amerika Serikat.
Untuk memastikan audiens dari Amerika Serikat dapat memahami maksud dari websitemu, pastikan kamu telah memasang hreflang.
Butuh Konsultasi?
SEO bukanlah sebuah strategi jangka pendek, kita tidak bisa mengharapkan peningkatakan hasil yang signifikan dalam waktu singkat. Untuk memenangkan persaingan di SEO kamu perlu seseorang tenaga ahli di bidang ini.
Daripada kamu pusing tujuh keliling memikirkan tentang SEO websitemu, cukup hubungi tim kami di Tanya Web maka kamu bisa mendapatkan solusi dari permasalahanmu. Tunggu apalagi? hubungi customer service kami sekarang juga!